POJOKNEGERI.COM - Mattel Inc. (NASDAQ: MAT) merayakan 30 tahun beroperasinya PT Mattel Indonesia (PTMI) dan meresmikan ekspansi pabriknya di Tanah Air, yang mencakup pembukaan molding center baru di Cikarang, Jawa Barat.
Ekspansi ini akan mendukung peningkatan kapasitas produksi boneka Barbie dan mobil diecast Hot Wheels dari Mattel, serta ditargetkan dapat menciptakan sekitar 2.500 lapangan kerja baru di Indonesia di samping 9.000 karyawan yang kini bekerja di pabrik Mattel Indonesia selama musim puncak.
“Dengan bangga kami merayakan dan memperkuat kehadiran jangka panjang kami di Indonesia melalui ekspansi operasi manufaktur ini,” kata Roy Tandean, Vice President dan General Manager Mattel di Indonesia. “Indonesia memegang peran penting dalam operasi global kami serta mendukung upaya strategi transformasi untuk tumbuh sebagai perusahaan mainan yang berorientasi pada kekayaan intelektual dan memiliki kinerja yang kuat. Ekspansi ini juga memperkuat peran Indonesia sebagai produsen terkemuka di industri mainan global.”
Rata-rata boneka yang diproduksi Mattel di Indonesia diperkirakan memiliki 70% kandungan konten lokal.
Sebagai hasil dari perluasan dan peningkatan kapasitas produksi ini, Mattel berencana untuk meningkatkan volume pembelian dari mitra lokal untuk produk tekstil dan kemasan di Cikarang dan Jawa Tengah. Saat ini, PTMI memproduksi lebih banyak boneka Barbie daripada pabrik lainnya di dunia, dan produksi lokal Mattel saat ini mewakili lebih dari 35% total ekspor global mainan Indonesia.
Investasi terbaru dari Mattel ini pun mendapat sambutan hangat dari Pemerintah Indonesia. Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menyampaikan terima kasih atas kontribusi penting Mattel terhadap peta jalan ‘Making Indonesia 4.0’ dari Kementerian Perindustrian mengingat Mattel baru saja menerima Sertifikat Lighthouse dari Kementeriannya. “Investasi baru Mattel menciptakan banyak kemungkinan baru bagi industri Indonesia, termasuk bagaimana mereka dapat mengembangkan lebih lanjut kemampuan manufaktur industri kecil dan menengah, serta terus mendukung modernisasi industri dengan menerapkan Industri 4.0,” kata Agus.