Terkait komitmen mengawal pemilu 2024 ini, Jaringan GUSDURian berencana melakukannya dengan beberapa cara, di antaranya dengan melakukan pendidikan politik untuk mencegah maraknya praktik politik uang dan polarisasi sosial hingga mendesak parpol melakukan reformasi kepartaian menuju accountable programatic-based party.
Terakhir, Alissa mengungkapkan bahwa Jaringan GUSDURian berkomitmen memperkuat konsolidasi masyarakat sipil untuk perimbangan oligarki kelompok elit.
“Hal ini dilakukan dengan cara mengajak seluruh elemen masyarakat sipil untuk melakukan pendidikan politik, pemberdayaan ekonomi, dan advokasi kasus-kasus rakyat, serta membangun ruang-ruang dialog antar-elemen untuk memperkuat kohesi dan solidaritas sosial,” pungkas Alissa.
Poin resolusi dan rekomendasi ini merupakan hasil dari pembacaan para penggerak GUSDURian terkait isu strategis yang kemudian menjadi agenda gerakan prioritas ke depan. Selanjutnya, poin-poin resolusi dan rekomendasi tersebut menjadi pedoman gerakan bagi seluruh penggerak Jaringan GUSDURian.
Setelah pembacaan poin-poin resolusi GUSDURian untuk Indonesia, Alissa kemudian menutupnya dengan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh penggerak GUSDURian dari seluruh Indonesia dan luar negeri yang hadir di TUNAS GUSDURian 2022.
Acara penutupan TUNAS GUSDURian 2022 ini kemudian disambung oleh sesi nasihat gerakan untuk GUSDURian dari sahabat Gus Dur, Gus Mus dan dilanjut dengan sambutan Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid sebelum akhirnya ditutup dengan doa lintas iman pada pukul 11.15 WIB.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
(redaksi)