POJOKNEGERI.COM - Presiden FIFA Gianni Infantino bertemu tatap muka dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Selasa (18/10/202).
Dalam pertemuan itu, pria berkebangsaan Swiss itu banyak memberi pertanyaan, termasuk juga kondisi sepakbola di Indonesia.
Berikut pernyataan lengkap Presiden FIFA Gianni Infantino:
Hari ini saya merasa terhormat bisa bertemu Presiden Indonesia, dan topik pertama yang kami bahas yakni saya mengungkapkan kepada Presiden simpati dan duka cita yang mendalam untuk keluarga korban yang meninggal secara tragis di Malang.
Untuk FIFA, dan juga seluruh dunia, ini adalah tragedi yang mengejutkan, salah satu hari paling kelam dalam sejarah sepakbola. Kami, bersama Presiden Jokowi, turut merasakan kesedihan yang dialami keluarga korban. Kedatangan saya ke Indonesia salah satunya untuk menghormati orang-orang ini.
Tapi saya juga ke sini untuk menyepakati langkah baru untuk sepakbola Indonesia. Ini yang bisa saya jamin kepada Presiden Jokowi dan seluruh rakyat Indonesia, FIFA hadir untuk kalian.
Kami ada di sini untuk tinggal, bekerja dalam kemitraan yang erat dengan Pemerintah Indonesia, dengan Federasi Sepakbola Asia (AFC), dengan Federasi Sepakbola Indonesia (PSSI), untuk mentransformasi dan mereformasi sepakbola, sebab sepakbola seharusnya tentang kegembiraan dan kebahagiaan.
Prioritas pertama kami ketika datang ke sini dan bekerja di kantor kami di Indonesia, kami harus mentransformasi dan mereformasi sepakbola di negara ini.
Indonesia adalah negara sepakbola, negara yang begitu mencintai sepakbola di antara hampir 300 juta rakyatnya, kami berutang kepada mereka, bahwa setiap penonton harus merasa aman dan nyaman ketika menonton sepakbola di stadion.
Kami sepakat bekerja sama untuk fokus pada operasional stadion-stadion yang ada, juga fokus terhadap stadion-stadion itu sendiri. Lalu juga kepada suporter, tingkah laku suporter, membuat proyek sepakbola untuk sekolah-sekolah, kami akan mengaturnya bersama-sama dengan pemerintah.
Lalu juga soal infrastruktur stadion yang perlu diperhatikan, karena tragedi yang terjadi (di Malang) juga berkaitan dengan infrastruktur. Oleh karenanya kami akan membawa ahli-ahli sepakbola dari kami, kami akan membantu dan memastikan Indonesia bersinar di kancah sepakbola lokal.
Itu sebabnya saya datang ke Jakarta bertemu Presiden. Tahun depan, kami bersama-sama akan menggelar Piala Dunia U-20. Ini adalah kompetisi terpenting di sepakbola putra setelah Piala Dunia, yang akan segera dimulai di Qatar.
Pemain-pemain terbaik dunia akan datang ke Indonesia, dan mereka akan unjuk bakat di Indonesia untuk diperlihatkan kepada seluruh dunia. Oleh sebab itu, kami butuh stadion-stadion terbaik, kami butuh operasional yang berjalan mulus, sebab kami akan memperlihatkan citra Indonesia kepada dunia.
Dan citra Indonesia di mata dunia bukanlah sebuah negara yang memiliki tragedi di stadion, tapi negara yang memiliki visi masa depan, memiliki populasi muda yang menggemari sepakbola, dan negara yang ingin merayakan dan menyajikan sepakbola kepada dunia.
Sebab sepakbola juga berarti kegembiraan dan kebahagiaan, dan Piala Dunia yang kami gelar tahun depan akan menjadi kesempatan unik untuk mempromosikan Indonesia untuk masa depan, dan dimulai dari sekarang sampai turnamen nanti, sampai setelah Piala Dunia kami akan memastikan Indonesia tak hanya negara yang kuat dari sudut pandang ekonomi dengan menggelar pertemuan G20, namun juga menjadi pusat sepakbola di kawasan ini, dan dari sini akan membuat sepakbola terus berkembang ke seluruh dunia.
(redaksi)