"Dengan estimasi sekitar 113 meter hingga Desember ini, kami optimis bahwa terowongan akan berfungsi penuh pada Oktober 2024,"ucapnya.
Site Operational Manager, Billy Adrian menjelaskan bahwa metode terowongan yang digunakan adalah New Austrian Tunnelling Method. Proses konstruksi melibatkan dua jenis dukungan, yaitu temporary support dan permanent support.
"Temporary support melibatkan pemasangan baja untuk melindungi terowongan, sementara permanent support melibatkan lapisan beton tebal 50 sentimeter dengan kekuatan mutu tinggi,"kata Billy Andrian.
Ia menjelaskan bahwa proyek ini melibatkan sekitar 15 hingga 20 orang per sift yang bekerja di dalam terowongan dengan jam kerja normal adalah 8 jam.
"Upaya maksimal dilakukan untuk meminimalkan getaran dan kebisingan, sehingga pengerjaan tidak mengganggu masyarakat, terutama saat malam hari," jelasnya.
(Adv/Saber)