Dari situlah kemudian masyarakat menggunakannya untuk menghasilkan produk pertaniannya sendiri.
"Seperti sayuran, minuman dan makanan, yang telah dipasarkan dan menghasilkan keuntungan bagi penggerak Dasawisma RT 43," kata Taufik saat ditemui usai Probebaya Award.
Hal lain yang juga ia kembangkan, adalah dalam bidang digitalisasi. Termasuk untuk menghadirkan adanya CCTV untuk menunjang keamanan di tingkat RT.
Untuk itu, pria yang juga sebagai pengajar di salah satu perguruan tinggi negeri di Samarinda ini bilang, juga akan menargetkan di tahun 2024 nantinya, bakal menerapkan sistem pelayanan Smart RT.
"Pelayanannya semua berbasis digital. Walaupun saat ini sudah berjalan sedikit demi sedikit. Namun itu semua harus berkembang dengan dorongan pemerintah. Entah itu pengadaan software maupun hardware-nya. Karena kita masih dibatasi oleh regulasi," pungkasnya.
(redaksi)