"Karena anak-anak tidak diwajibkan Calistung, yang penting usianya pas ketika masuk sekolah. Otomatis gurunya harus siap ya," tuturnya.
Puji juga mempertanyakan soal kesiapan guru-guru SD, dalam mengajari anak-anak yang belum bisa Calistung.
"Mengacu pada kurikulum, anak-anak diwajibkan untuk membaca. Tapi apakah guru-guru SD ini sudah siap menerima anak yang tidak tahu Calistung. Soalnya pasti banyak laporan dari masyarakat, anaknya tidak bisa baca tulis, nanti yang stres siapa? orangtuanya. Ini harus kita siapkan melalui surat edaran dan sosialisasi," tambahnya.
Puji berharap, Disdikbud Samarinda bisa membuat surat edaran untuk seluruh kepala sekolah tingkat SD, perihal kesiapan guru-guru menerima peserta didik yang belum bisa Baca Tulis Hitung (Calistung).
"Saya berharap, Disdikbud membuat surat edaran bahkan mungkin memanggil kepala-kepala sekolah agar mereka siap menerima anak-anak yang dari PAUD tanpa keterampilan baca tulis," tutup Puji.
(Advetorial)