POJOKNEGERI.COM - Dimulai pada Senin (12/7/2021) besok, tiga kabupaten/kota di Kalimantan Timur (Kaltim), mulai melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Ketiga daerah di Kalimantan Timur itu adalah Balikpapan, Bontang, dan Berau.
PPKM Darurat dilaksanakan sejak 12-20 Juli 2021. Kebijakan pelaksanaan PPKM Darurat setelah penunjukan dari pemerintah pusat, melalui Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCP-PEN).
Terkait itu, Andi Muhammad Ishak, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kalimantan Timur, sampaikan awalnya PPKM Darurat hanya diberlakukan di Jawa-Bali.
Belakangan kebijakan itu diperluas hingga tujuh provinsi di luar Jawa-Bali. Salah satu provinsi yang ditetapkan Kalimantan Timur.
"Tiga daerah di Kaltim yang ditetapkan status PPKM darurat," kata Andi Ishak, beberapa waktu lalu.
Dipilihnya tiga Balikpapan, Bontang, dan Berau, lantaran pertumbuhan kasus yang begitu tinggi setiap harinya.
Saat ini kenaikan kasus juga diikuti oleh tujuh kabupaten/kota lain di Bumi Mulawarman.
Gubernur Kaltim telah mengambil kebijakan, dengan menerapkan PPKM diperketat untuk 7 kabupaten/kota. "Kasus kejadian masih tinggi dari kabupaten dan kota ĺainnya," pungkasnya.
Balikpapan Siapkan Tim Satgas Oksigen
Sementara itu, di Balikpapan, Tim Satgas Oksigen akan segera dibentuk oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan untuk memenuhi kebutuhan oksigen bagi pasien Covid-19.
Nantinya setelah dibentuknya Tim Satgas Oksigen ini, dipastikan pasokan oksigen aman. Untuk struktur dari Satgas Oksigen ini pihaknya akan menunggu dari Pemerintah Provins Kaltim, dan berkoordinasi dengan perusahaan yang ada di Balikpapan terkait ketersediaan tabungnya.
"Akan kita bentuk Satgas Oksigen, sekarang kita menunggu keputusan Gubernur untuk susunannya, kita akan sesuaikan dengan struktur dari Pemerintah Provinsi Kaltim," kata Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud.
Kata orang nomor satu di Kota Balikpapan ini, untuk stok oksigen cukup baik, namun terkendala pada penyediaan tabung oksigennya saja.
"Dari stok ketersediaan oksigen cukup, tinggal tabungnya saja yang kurang untuk itu saya harap bisa pinjam pakai ke industri," katanya.
Di lain pihak, GM Samator Wilayah Kaltimtara Hasan Ali, mengatakan memang permintaan oksigen mengalami peningkatan sangat tinggi pada bulan Juni.
"Kesulitan dari ketersedian tabung itu sangat terbatas, tabung oksigen tidak ada dibuat di indonesia semua di import dari Cina, Jepang dan Amerika," katanya.
Untuk mengatasi ketersedian tabung oksigen, solusi berkoordinasi dengan beberapa industri atau perusahaan yang menggunakan tabung untuk menyukseskan program Satgas Oksigen ini.
(redaksi)