Sementara itu, Herdiansyah Hamzah atau kerap disapa Castro, Dosen Universitas Mulawarman yang juga menjadi tim seleksi sebut bahwa adanya live streaming jadi bukti keterbukaan kepada publik.
"Menayangkan secara live streaming seleksi wawancara JPT pratama ini, adalah wujud transparansi dan keterbukaan kepada publik. Wawancara terbuka ini juga sekaligus agar publik bisa melihat kualitas para calon atau peserta seleksi, apakah benar-benar mendalami dan memahami materi atau tidak. Jadi ada ruang penilaian juga yang lahir dari publik melalui wawancara terbuka ini. Dan ini kali pertama dilakukan dengan disiarkan secara live streaming melalui akun official pemerintah," ujarnya.
Castro juga sampaikan bawah wawancara terbuka ini juga sudah on the track dengan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
Salah satunya asas keterbukaan dalam seleksi penempatan pejabatan pemerintah.
Harapannya agar publik bisa mengetahui kapasitas calon secara langsung.
"Ini juga sekaligus sebagai cara untuk meminimalisir politik transaksional jika dilakukan di ruang terbuka. Mudah-mudahan model wawancara terbuka untuk seleksi JPT pratama ini bisa jadi contoh yang diikuti daerah-daerah lain," ujarnya.
(redaksi)