Selain itu, Burhan juga mengatakan naik turunnya kepuasan kinerja terhadap Jokowi dipengaruhi oleh kenaikan elektabilitas bakal capres Anies Baswedan pada bulan November 2022.
Saat itu, lanjut Burhan, rating dari Presiden turun dari 70,5 persen menjadi 66,2 persen. Dalam waktu yang bersamaan, elektabilitas dari Anies Baswedan cukup meningkat tajam.
"Kita bisa simpulkan di sini, ketika approval Presiden Jokowi naik di bulan Desember itu yang meningkat elektabilitasnya Ganjar dan Prabowo dan yang turun elektabilitasnya Anies," tutur Burhan.
Begitu sebaliknya, kata Burhanuddin, jika kepuasan terhadap Jokowi turun maka Anies Baswedan cenderung naik.
"Jadi ketika approval rating pak Presiden naik, itu Anies tertekan elektabilitasnya," sambungnya.
Survei itu dilakukan pada periode 1-6 Desember 2022 dengan total 1.220 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode multistage random sampling.
Wawancara dilakukan secara tatap muka langsung. Margin of error survei ini sekitar kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
(redaksi)