POJOKNEGERI.COM - Nama Peter F Gontha jadi sorotan hari ini, Jumat 24 Maret 2023.
Ini setelah postingan Instagramnya dikomentari banyak warganet.
Dilihat pada hari ini, postingan itu juga sudah disukai lebih 3 ribu akun.
Dilihat pada akun Instagram @petergontha, ia memposting adanya foto salah satu spot di bandara.
Di spot bandara itu, terlihat adanya mobil Alphard yang dibelakangnyua ada mobil Bea Cukai.
Mobil itu masuk ke Apron bandara.
Apron merupakan area yang digunakan pesawat untuk parkir, mengisi bahan bakar, kegiatan pemeliharaan pesawat, serta memuat dan menurunkan penumpang.
Dalam captionnya, Peter Gontha merasa geram dengan ulah mobil Alphard tersebut, terlebih dikawal mobil Bea Cukai dan bisa masuk sampai apron Bandara Soetta.
Berikut postingan akun Instagram Peter F Gontha:
"INI APALAGI COBA!!!!!
Mobil pribadi masuk Apron Bandara Soetta, menurukan penumpang langsung dari pesawat lewat tangga ke Mobil Pribadi Alphard, terus dikawal belakangnya sama mobil BEA CUKAI.
Ampun barangnya banyak amat!
Ampun nga belajar juga!!!! Ada yang bilang itu memang mobil service bandara, OMONG KOSONG. Mobil service bandara bukan ALPHARD tapi TOYOTA HI ACE. Ini benar gila, bea cuka, otoritas bandara, angkasa pura sudah sakit semua!!!!
Udah tau Netizen yang jadi wartawan bergentanyangan diseluruh Nusantara kok masih berani yahjQuery36009597442553501356_1679655722551jQuery36009597442553501356_1679655722551?" tulis Peter.
Peter juga menduga bahwa kemungkinan besar mobil alphard tersebut milik pejabat.
"Ini pasti pejabat, liat aja ada adjudan pake baju putih pake ransel, tipikal penjabat atau istrinya yang dikawal atau dijemput!
Hai pemerintah!!!! PERIKSA DONG! Siapa sich mereka????," tulis Peter Gontha geram." tulis Peter.
Siapa Peter F Gontha?
Peter F Gontha lahir 4 Mei 1948.
Ia adalah pengusaha Indonesia.
Putra pasangan V. Willem Gontha dan Alice ini memulai kariernya dari bawah.
Ia pernah bekerja sebagai awak kapal pesiar Holland-American Line yang berpusat di Belanda dan rutenya trans-Atlantik, mendapat beasiswa belajar akunting di Praehap Institute Belanda dari Shell, lalu meniti karier di Citibank New York dan akhirnya menjadi Vice President American Express Bank untuk Asia.
Selama kuliah, untuk tetap bisa hidup dia bekerja sebagai sopir taksi, pelayan restoran, kelasi, hingga menjadi pembersih karat kapal.
Sampai akhirnya sekarang ini telah banyak perusahaan yang didirikannya antara lain Plaza Indonesia Realty (The Grand Hyatt Jakarta), Bali Intercontinental Resort, Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI), Surya Citra Televisi (SCTV), PT Chandra Asri Indonesia, PT Tri Polyta Indonesia, First Media, serta Indovision.[2]
Peter F. Gontha mulai menjadi selebritas setelah penampilannya sebagai 'bos' di acara realitas The Apprentice Indonesia yang pernah tayang di Indosiar pada 2005.
Berkat acara itu pula melekat julukan sebagai ”Donald Trump Indonesia”, mengikuti nama multijutawan Donald Trump sebagai pembuat versi asli ”The Apprentice”.
Peter F Gontha didaulat untuk menjadi CEO dalam The Apprentice Indonesia, karena dia dianggap sosok seorang businessman yang mempunyai kredibilitas tinggi dan mempunyai gaya hidup yang sesuai dengan kesuksesan yang telah diraihnya.
Julukan itu merupakan julukan kedua buat Peter F. Gontha setelah pada pertengahan 1990-an lalu ia mendapat sebutan ”Rupert Murdoch Muda Indonesia” karena kiprahnya yang malang melintang di bisnis media di Indonesia saat itu.
Mantan petinggi Q Channel/QTV/BeritaSatu TV (sekarang BTV) ini juga terkenal di dunia hiburan Indonesia karena kiprahnya di musik jazz dengan menggagas gelaran pentas musik terbesar di Indonesia, Jakarta International Java Jazz Festival (Java Jazz).
Jazz sudah diakrabi Peter sejak berusia delapan tahun. Ayah kandungnya, Wim Gontha, adalah pendiri dan pemimpin big band di perusahaan minyak Shell di Surabaya.
Anggota band BPM Shell tersebut antara lain Bubi Chen, Jack Lesmana, dan Maryono, perintis dan mahaguru jazz Indonesia.
Peter dilantik sebagai Duta Besar Indonesia untuk Polandia oleh Presiden SBY sebagai pada 15 Oktober 2014 bersama dengan 21 dubes lainnya.
(redaksi)