Dalam simulasi terbuka (top of mind), elektabilitas Ridwan Kamil mencapai 16 persen.
Hanya mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang menempel ketat Ridwan.
Elektabilitas calon lainnya tak sampai 1 persen.
Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menilai Ridwan Kamil memiliki peluang besar untuk menang jika maju di Pilgub Jawa Barat.
Sebab, RK memiliki modal sebagai petahana dan memiliki infrastruktur politik mumpuni di Jawa Barat.
Meski begitu, Agung mengatakan nasib RK di Pilkada Jawa Barat belum jelas sampai saat ini.
Ia melihat masih terjadi tarik menarik di internal KIM untuk mendukung RK maju di Pilkada Jabar atau Jakarta.
Di sisi lain, Agung memprediksi peta politik di Pilkada Jabar makin cair dan dinamis jika RK memilih skenario untuk maju di Pilkada Jakarta.
Jika skenario ini terjadi, Agung memprediksi Dedi Mulyadi akan diuntungkan.
Sebab, elektabilitas Dedi belakangan ini selalu membuntuti RK di peringkat kedua.
Agung melihat nama-nama lain seperti Ilham Habibie, Bima Arya, hingga Ono Surono masih butuh waktu untuk mengejar elektabilitas Dedi Mulyadi.
Namun, nama-nama penantang ini berpeluang menang juga jika Dedi salah memilih calon wakil gubernur.
"Sehingga kebutuhan Dedi mencari wakil yang mampu merepresentasikan nilai religiusitas. Seperti di gambar dalam potret survei pemilih di Jabar muslim yang taat. Kalau Pak Dedi bisa bidik siapa wakil yang cerminkan demografi pemilih yang demikian, pemilih muslim taat, rasional dan generasi muda, maka bisa berpeluang," ucap Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro.
Agung pun memprediksi partai politik di Koalisi Indonesia Maju bisa pecah di jika Ridwan Kamil tetap 'ngotot' maju di Pilkada Jabar.