"Saya tahu RKAB kalian tidak ada di tahun 2023 ini, kenapa kalian masih mengambil batu? Kan tidak boleh. Apa gunanya holling kalau tidak ada batu," tegas Andi Harun seraya mengungkapkan rasa geramnya.
Warga memberikan kesaksian bahwa perusahaan telah menjalankan aktivitas tambang sejak Mei 2023, dengan bukti foto yang mereka abadikan. Pembelaan perusahaan dihadapi dengan protes warga yang semakin keras.
Pertanyaan Andi Harun tidak hanya sebatas pada RKAB, melainkan juga menyoroti aspek keselamatan perusahaan. Diduga, perusahaan tidak menerapkan safety bench dengan baik, meningkatkan potensi kerusakan tanggul di Perumahan Talang Sari, Kelurahan Tanah Merah, yang dapat menyebabkan banjir di Kota Samarinda.
"Kalian dapat uang, tapi masyarakat luas yang menderita,"pungkasnya.
(Adv/Saber)