POJOKNEGERI.COM - Start up ternama belakangan ini mulai didera isu pemecatan karyawannya.
Tak terkecuali dari Start up Shopee.
Baru-baru ini Toko Online Shopee baru saja mengumumkan terlah terjadi PHK karyawan sebanyak 3 persen.
Atau sekitar 187 karyawan terkena dampak PHK yang diberlakukan oleh Shopee Indonesia.
Lantas, bagaimana detailnya?
Kabar PHK Shopee sudah beredar sejak Juni 2022 lalu dan bahkan, sebelumnya Shopee juga sudah melakukan PHK karyawan di beberapa negara operasional perusahaan itu.
Pihak Shopee telah memberikan keterangan mengenai PHK yang diberlakukan di perusahaan tersebut.
Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira, memberikan keterangan.
Pihaknya memberikan pesangon berupa satu bulan gaji untuk memberikan dukungan bagi karyawan yang terdampak dari kebijakan perusahaan.
“Proses ini akan dilakukan berdasarkan peraturan pemerintah. Karyawan yang terdampak akan mendapatkan pesangon sesuai ketentuan perundang-undangan dengan tambahan satu bulan gaji,” ujarnya lewat pesan tertulis.
Gaji Karyawan Shopee
Dari hasil penelusuran, diketahui bahwa gaji Karyawan Shopee berkisar antara Rp2.800.000 hingga Rp68.000.000 setiap bulannya.
Hal ini tergantung pada jabatan hingga posisi yang diduduki oleh karyawan Shopee tersebut.
Sebagai informasi, Shopee telah menutup kantornya di sejumlah negara Amerika Latin.
Laporan Reuters mengutip tiga sumber mengatakan perusahaan menutup operasional lokal di Cile, Kolombia, dan Meksiko, bahkan menutup seluruhnya di Argentina.
Gonjang-ganjing soal PHK Shopee secara global sudah mulai berhembus sejak Juni tahun ini, tempat Shopee dilaporkan akan melakukan PHK skala besar di beberapa pasar utama, termasuk Indonesia.
Pihak Shopee mengatakan bahwa kebijakan PHK merupakan sebuah hal yang sulit untuk diambil. Namun Shopee dituntut untuk beradaptasi dengan kondisi perekonomian saat ini dan melakukan evaluasi terhadap portofolio bisnisnya.
Lantas seperti apa kondisi bisnis Shopee secara keseluruhan?
Shopee merupakan e-commerce yang dimiliki oleh Sea Group.
Sea Group sendiri memiliki tiga lini bisnis utama yaitu E-commerce, digital entertainment termasuk di dalamnya gim, dan digital financial services.
Pada kuartal II-2022, Sea Group mencatat total pendapatan mencapai US$ 2,9 miliar atau setara dengan Rp 43,5 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.000/US$.
Segmen e-commerce menjadi penyumbang terbesarnya dengan total pendapatan mencapai US$ 1,7 miliar atau setara dengan 59%.
Sebenarnya dari sisi top line, pendapatan segmen e-commerce mengalami peningkatan sebesar 13% secara kuartalan dan 51% secara tahunan hingga kuartal II-2022.
Pendapatan induk Shopee secara konsolidasian juga meningkat 29% secara tahunan. Namun beban biaya melonjak 37% secara tahunan.
Pos cost of revenue yang memiliki kontribusi terbesar mengalami peningkatan 37% disusul oleh beban biaya penjualan dan pemasaran yang naik 6%, general & administrative expense yang naik 96% dan R&D yang melonjak 115%.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
(redaksi)