Selain itu, menurutnya, organisasi birokrasi tidak hanya membutuhkan kepala daerah yang punya kapasitas intelektual.
Sebab, yang membuat sukses organisasi birokrasi adalah mereka yang memperoleh komitmen dari PNS bawahan, masyarakat yang dilayani dan good governance dari birokrasi itu sendiri.
"Segala formula kepemimpinan tidaklah bermakna bila faktor keteladanan diabaikan. Seorang pemimpin wajib mengedepankan keteladanan dengan menjalankan leadership by example. Pemimpin harus dapat memandu," tegasnya.
Untuk itu, ia menyebut seorang pemimpin tak bisa berjalan jika masih berada di dalam kegelapan visi, melangkah dengan kelemahan karakter, dan bergerak maju tanpa kacamata strategi yang tepat.
"Kita harus memiliki pemikiran bagaimana membawa orang lain ke tujuan bersama, jika ia sendiri pun tidak mampu memberikan contoh dan keteladanan yang bisa ditiru, maka seorang pemimpin teladan harus memiliki integritas dan komitmen yang kuat untuk memimpin secara benar, jujur dan arif," pungkasnya. (*)