Perjanjian kontrak meliputi kegiatan eksplorasi, produksi dan pemasaran. Kemudian pada tahun 1982-1986 KPC melakukan kegiatan eksplorasi secara menyeluruh di wilayah kontrak. Kegiatan penambangan dimulai pada bulan Juni 1990.
Pada 1991 komisioning dilakukan untuk proyek-proyek utama yang meliputi crusher, coal preparation plant, overland conveyor, stacker, reclaimer dan shiploader. Pada tahun yang sama, KPC memulai pengapalan batubara lebih dari 2,1 juta ton batu bara.
Pada tahun 1992 PT Kaltim Prima Coal berhasil melampaui target yang telah ditetapkan, yakni memproduksi 7 juta ton ton batubara per tahun. Tahun itu PT Kaltim Prima Coal menghasilkan lebih dari 7,3 juta ton batu bara.
PT. Bumi Resources Tbk mengakuisisi PT Kaltim Prima Coal pada tahun 2003. Di tahun yang sama, PT Kaltim Prima Coal terus berkembang dengan kapasitas produksi 16,4 juta ton batu bara, dan selanjutnya mencapai 56,97 juta ton di tahun 2017. Di tahun 2017, PT Prima Prima Coal juga mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga uap berkapasitas 3×18 MW pembangkit listrik tenaga listrik (PLTU) berkapasitas 1x18MW mendukung elektrifikasi masyarakat di Kutai Timur.
Produk PT Kaltim Prima Coal
Batu bara yang dipasarkan PT Kaltim Prima Coal dijual dengan tiga merek, yakni Prima Coal, Pinang Coal, dan melawan Coal.
Prima Coal