POJOKNEGERI.COM - Santri di Samarinda tewas usai dianiaya senior.
Hanya karena dituduh mencuri uang Rp 200 ribu, seorang santri di salah satu pondok pesantren di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) tewas dianiaya seniornya pada Sabtu (18/2/2023) kemarin.
Informasi dihimpun korban bernama AR (13), sedangkan pelaku adalah AF (13). Keduanya merupakan santri di Ponpes Darul Fallah, Jalan Wanyi, Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara.
Kejadian bermula saat AF mengaku kehilangan uang dari dalam lemari kamarnya. Kecurigaan AF pun tertuju kepada korban.
Segera, AF mencari keberadaan juniornya itu. Dan, menemukannya sedang duduk makan cemilan bersama empat rekan sebaya korban.
“Kemudian pelaku ini tanya, kaya menuduh gitu (korban mengambil uang pelaku). Tapi korban mengelak dan langsung dia marah,” tutur Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli melalui Kapolsek Sungai Pinang, AKP Noor Dhianto, Rabu (22/2/2023).
Dengan menggunakan bogem mentah, AF secara bertubi-tubi menganiaya korban hingga tersungkur di lantai.
“Selain dipukul, korban juga ditendang dan ditampar sampai akhirnya tidak sadarkan diri,” tambahnya.
Setelah korban terkapar, rekan sebanyaknya langsung menolong dan membawa AR ke klinik ponpes.
Namun saat dirawat di klinik, korban yang pingsan dan lemas itu tak kunjung sadar. Hingga akhirnya dia dilarikan ke RSUD Abdul Wahab Syahranie (AWS) untuk mendapatkan perawatan medis yang lebih intensif.
Namun nahas, belum sempat menjalani perawatan, korban dikabarkan meninggal dunia. Diduga penyebabnya adalah luka fatal di bagian kepala.
“Korban dinyatakan meninggal dunia saat dalam perjalanan menuju rumah sakit. Kami juga masih menunggu keterangan dari pihak rumah sakit dulu (penyebab pasti kematian korban),” imbuhnya.
Setelah korban dinyatakan meninggal dunia, pelaku yang lebih dulu diamankan pihak ponpes langsung diserahkan kepada kepolisian setempat.
Sebab ulahnya, kini AF yang merupakan santri senior harus mendekam dibalik kurungan besi dan menjalani pemeriskaan di Polsek Sungai Pinang.
“Iya pelaku sudah kami amankan, dan sekarang masih pemeriksaan lebih lanjut. Kemarin pihak pesantren yang mengantarkan pelaku ke sini secara langsung,” tandasnya.
(redaksi)