POJOKNEGERI.COM - Kejar-kejaran aset hingga utang ke pemerintah mulai digaungkan menteri di kabinet Joko Widodo.
Terbaru, melalui Satuan Tugas Bantuan Likuiditas Indonesia (BLBI) sudah memanggil sejumlah 48 obligor dan debitur yang bermasalah.
Sudah dipanggil, tak semua kooperatif. Pemerintah bahkan sampai umumkan pemanggilan itu melalui media massa surat kabar.
Jumat (27/8/2021) lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani ungkap alasan pemerintah harus lakukan publikasi itu melalui surat kabar.
"Dua kali kita panggil secara personal tidak datang, maka kami publikasikan," ujarnya.
Salah satu nama yang juga ikut dipanggil dalam putra Cendana, Tommy Soeharto.
Hutomo Mandala Putra masuk dalam daftar panggilan Satgas BLBI terkait dengan penyelesaian utang terhadap negara sebesar Rp2,61 triliun.
Pemanggilan atas Tommy Soeharto itu sudah dilakukan untuk bisa menghadap pihak terkait pada Kamis, 26 Agustus 2021 di Gedung Syafrudin Prawiranegara Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta Pusat, pada 15.00 WIB.
Namun, Tommy Soeharto tidak datang.
Rionald Silaban, Ketua Satgas Penanganan Hak Tagih Negara Dana BLBI yang juga Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, tuturkan bahwa dalam pemanggilan itu, Tommy Soeharto diwakilkan oleh pihak kuasa hukum.
Rionald juga sampaikan, bahwa secara prosedural, pemanggilan pada Kamis kemarin itu adalah yang terakhir.
Pasalnya, sudah tiga kali Tommy Soeharto tidak datang.
"Prosedural, ini adalah pemanggilan terakhir," katanya.
Diketahui, selain Tommy Soeharto ada pula nama lain yang dipanggil Satgas BLBI.
Yakni satu pengurus pengurus PT Timor Putra Nasional, Ronny Hendrarto Ronowicaksono.