Temuan soal sampah plastik Indonesia dan negara-negara lain di Seychelles dan negara di sekitar Afrika adalah studi pertama yang memperlihatkan estimasi kuantitatif sumber sampah plastik di wilayah ini.
Keberadaan sampah plastik di wilayah tersebut tentunya mengindikasikan ancaman bagi lingkungan.
Pasalnya, sampah plastik dapat membahayakan masyarakat yang bergantung pada laut untuk kegiatan ekonomi, pariwisata, dan makan.
Pencemaran tersebut juga berisiko bagi keberlangsungan ekosistem laut.
"Selain itu, puing-puing plastik yang hanyut dari sumber yang jauh meningkatkan risiko penyebaran spesies dan penyakit invasif," cetus peneliti.
Noam Vogt-Vincent selaku penulis utama dari studi ini menyampaikan, pihaknya sudah menggabungkan data pengamatan dari seluruh Seychelles.
Caranya dengan melakukan simulasi komputer mutakhir untuk menghasilkan prediksi paling komprehensif yang saat ini tersedia untuk sampah laut.
"Ini akan memberikan informasi penting bagi kepentingan lokal di pulau-pulau ini," katanya.
"Banyak di antaranya merupakan titik penting keanekaragaman hayati global dan untuk menginformasikan respons nasional dan internasional," sambung Noam.
(redaksi)