POJOKNEGERI.COM - Kota Samarinda masuk ke Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2.
Terus turunnya kasus COVID-19 di Samarinda, akhirnya membawa Kota Tepian, akan masuk pada PPKM Level 2.
Saat ini, Samarinda masih masuk PPKM Level 3 hingga 20 September mendatang.
Selanjutnya Ibu Kota Kaltim ini ditetapkan pemerintah pusat masuk daerah yang menerapkan PPKM Level 2.
dr Ismed Kusasih, Kepala Dinas Kesehatan Samarinda menyampaikan pemberlakukan PPKM Level 2 di Samarinda, disampaikan dalam rapat koordinasi bersama Kemenko Perekonomian RI.
Rapat koordinasi digelar Sabtu sore (18/9/2021) kemarin.
"Alhamdulillah, Samarinda sudah PPKM Level 2. Hasil rakor tadi sore (Sabtu) dengan Kemenko Perekonomian RI," kata dr Ismed, Sabtu malam (18/9/2021).
Pemerintah pusat melakukan penilaian dari beberapa indikator. Beberapa yang masuk indikator penilaian adalah perkembangan kasus aktif harian, dan capaian vaksinasi di Samarinda.
Capaian vaksinasi di Kota Tepian, untuk suntikan pertama mencapai 182 ribu orang (27,59 persen) dari total target vaksinasi.
Sementara untuk suntikan kedua berjumlah 106 ribu orang (16,08 persen).
Untuk kasus aktif harian, per Sabtu kemarin, ada 144 pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di RS maupun pusat karantina, juga yang melakukan isolasi mandiri.
"Indikator lainnya BOR di rumah sakit, tracing yang dilakukan Dinkes Samarinda, angka kesembuhan, dan angka kematian," jelasnya.
Rasio kapasitas tempat tidur di rumah sakit (BOR) hanya terisi 18,54 persen. Sementara untuk rasio kapasitas keterisian tempat tidur di pusat karantina terisi 3,38 persen.
Tingkat kesembuhan Covid-19 di Samarinda mencapai 94,91 persen. Angka tersebut berada di atas rata-rata nasional yang berada di angka 82,9 persen.
Tingkat kematian akibat Covid-19 berada di angka 3,17 persen dari total kasus konfirmasi.
Dengan menurunnya status level PPKM di Samarinda, pihaknya bakal melakukan beberapa relaksasi terhadap kegiatan ekonomi.
Terkait apa saja yang akan direlaksasi, Dinkes Samarinda menunggu edaran resmi dari Kemendagri dan dilanjutkan dengan surat edaran Satgas COVID-19 Samarinda.
"Nanti, kita tunggu saja edaran resmi dari Satgas COVID-19 Samarinda," katanya.
PTM Digelar Mulai Senin Ini
Kabar terbaru, usai sempat tertunda beberapa kali akibat lonjakan kasus positif COVID-19, akhirnya pembelajaran tatap muka (PTM) akan digelar pada pekan depan.
Kebijakan ini diberlakukan setelah Wali Kota Samarinda Andi Harun menggelar pertemuan dengan Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda Asli Nuryadin.
"Saya sudah ketemu dan panggil Kadisdik (Asli Nuryadin) untuk memilih opsi yang kedua yakni setengah dari jumlah sekolah yang sudah siap menggelar PTM," ungkap Andi Harun kepada awak media beberapa waktu lalu.
Sejak dilantik sebagai Wali Kota Samarinda pada Februari yang lalu, Andi Harun memberi perhatian serius terhadap nasib pendidikan yang tak kunjung membaik di tengah serangan wabah virus COVID-19.
Menurutnya, risiko sangat besar kini tengah dihadapi Indonesia. Sebab pendidikan merupakan salah satu sektor strategis untuk melahirkan generasi penerus bangsa.
Ia mengatakan, pembelajaran tatap muka menjadi salah satu solusi yang patut kembali dicoba.
Namun, dalam penyelenggaraannya orang nomor satu Kota Samarinda ini menyampaikan bahwa akan digelar secara bertahap dan menerapkan protokol kesehatan COVID-19 secara ketat.
"Penyelenggaraan bertahap. Dilihat dari kesiapan sekolah dan Disdik mengatur soal teknisnya," imbuhnya.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda Asli Nuryadin membenarkan bahwa PTM akan digelar Senin, 20 September 2021.
"Sesuai persetujuan wali kota (Andi Harun), Senin ini kita mulai (PTM)," ujarnya, Sabtu (18/9/2021).
PTM akan digelar di 54 sekolah, mulai dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menegah Pertama (SMP).
Mengenai langkah monitoring penyelenggaraan PTM, Asli sapaannya memastikan akan dilakukan dengan ketat. Dengan dipantau gugus tugas COVID-19 dari masing-masing sekolah.
"Jadi monitoring itu setiap hari. Terutama nanti ada tim gugus Covid-19 dari sekolah. Terus ada juga gugus dari kelurahan dan kecamatan. Termasuk orang tua dan masyarakat," katanya.
(redaksi)