Rusia Tempatkan Rudal Nuklir Yars ke Silo Bawah Tanah

POJOKNEGERI.COM – Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan keberhasilan pemuatan rudal balistik antarbenua RS-24 Yars ke dalam peluncur silo bawah tanah di sejumlah lokasi strategis di wilayah Federasi Rusia. Langkah ini di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik global dan menjadi bagian dari upaya menjaga kesiapan tempur nuklir negara tersebut.
Mayor Jenderal Igor Konashenkov, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia, menyampaikan pengumuman itu. Ia menegaskan bahwa Komando Pasukan Rudal Strategis Rusia telah melaksanakan proses pemuatan rudal sesuai jadwal.
Konashenkov berkata, “Kami telah menyelesaikan proses pemuatan ini sesuai jadwal. Penempatan RS-24 Yars ke dalam peluncur silo memastikan komponen darat dari triad nuklir kami berada pada tingkat kesiapan tempur tertinggi.”
Menurutnya, Rusia mengambil langkah tersebut untuk menjamin kemampuan pertahanan dan pencegahan terhadap setiap ancaman potensial yang dapat mengganggu keamanan nasional. Ia menekankan bahwa kebijakan ini bersifat defensif dan menjadi bagian dari strategi pencegahan jangka panjang Moskow.
Rusia mulai mengoperasikan RS-24 Yars secara penuh sejak tahun 2010. Para insinyur mengembangkan sistem ini untuk menggantikan rudal balistik antarbenua era Soviet yang sudah menua dan tidak relevan menghadapi perkembangan teknologi pertahanan modern.
Keunggulan Silo Bawah Tanah
Selama ini, dunia mengenal RS-24 Yars sebagai sistem rudal berbasis darat yang dapat diluncurkan dari kendaraan bergerak.
Namun, Rusia juga mengoperasikan Yars dalam versi peluncur silo yang diperkuat. Penempatan di silo bawah tanah memberi perlindungan tambahan terhadap serangan presisi dan meningkatkan peluang rudal tetap dapat diluncurkan dalam berbagai skenario.
Para perancang merancang silo bawah tanah agar mampu menahan dampak serangan dan memberi perlindungan maksimal bagi rudal strategis. Dengan sistem ini, Rusia memastikan kemampuan serangan balasan atau second-strike capability tetap terjaga, bahkan jika musuh melancarkan serangan awal terhadap infrastruktur militernya.
RS-24 Yars memiliki jangkauan sekitar 12.000 kilometer. Dengan daya jangkau tersebut, rudal ini secara teoritis mampu menjangkau sebagian besar wilayah Amerika Utara dan Eropa. Kemampuan ini menjadikan Yars sebagai salah satu elemen kunci dalam strategi pencegahan nuklir Rusia.
Para insinyur melengkapi RS-24 Yars dengan teknologi Multiple Independently-targetable Re-entry Vehicles (MIRV). Teknologi ini memungkinkan satu rudal membawa beberapa hulu ledak yang dapat mengarah ke target berbeda secara independen.
Dalam konfigurasi standar, RS-24 Yars membawa tiga hingga empat hulu ledak termonuklir. Dengan kemampuan MIRV, satu peluncuran rudal dapat menyerang beberapa sasaran secara simultan, sehingga meningkatkan efektivitas daya gentar strategis.
Selain jumlah hulu ledak, para perancang juga membekali Yars dengan teknologi yang meningkatkan kemampuan bertahan di tengah sistem pertahanan udara modern. Hulu ledaknya memiliki kemampuan manuver tinggi serta kecepatan ekstrem pada fase akhir penerbangan, sehingga menyulitkan upaya deteksi dan pencegatan.
Para insinyur merancang kemampuan ini untuk menghadapi sistem pertahanan rudal seperti Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) atau Aegis Ballistic Missile Defense yang dioperasikan sejumlah negara. Dengan karakteristik tersebut, RS-24 Yars menjadi sistem yang sulit dinetralisir sepenuhnya.
Posisi dalam Triad Nuklir
Penempatan Yars ke dalam silo juga memperkuat posisi Rusia dalam kerangka triad nuklirnya, yang terdiri dari komponen darat, laut, dan udara. Triad ini menjadi fondasi utama doktrin pencegahan nuklir Rusia, dengan tujuan menjaga keseimbangan strategis dan mencegah konflik berskala besar.
Kementerian Pertahanan Rusia menegaskan bahwa langkah ini tidak bertujuan meningkatkan eskalasi, melainkan menjadi bagian dari modernisasi rutin dan pemeliharaan kesiapan militer. Moskow menjadikan modernisasi persenjataan strategis sebagai agenda jangka panjang seiring perubahan lingkungan keamanan global.
Sejumlah pengamat menilai bahwa pengumuman ini juga membawa pesan strategis. Dalam konteks geopolitik yang penuh ketidakpastian, Rusia ingin menegaskan bahwa kemampuan pencegahan nuklirnya tetap terjaga dan berfungsi sesuai doktrin pertahanan nasional.
Meski demikian, pemerintah Rusia menekankan bahwa kebijakan nuklirnya tetap berada dalam kerangka pertahanan dan pencegahan. Menurut doktrin resmi Rusia, negara hanya akan menggunakan senjata nuklir dalam kondisi tertentu yang mengancam eksistensi nasional.
Dengan menempatkan RS-24 Yars di silo-silo strategis, Rusia kembali menegaskan peran sentral sistem ini dalam menjaga keseimbangan kekuatan global. Langkah tersebut sekaligus mencerminkan pentingnya kesiapan teknologi dan militer di tengah dinamika keamanan internasional yang terus berkembang.
(*)
