Serangan dilakukan dengan menggunakan bom yang disembunyikan di skuter yang diparkir di luar gedung apartemen tempat Kirillov tinggal.
Kirillov, 54 tahun, telah menjadi sasaran sanksi dari beberapa negara, termasuk Inggris dan Kanada, akibat tindakannya dalam konflik yang berlangsung hampir tiga tahun di Ukraina.
Pada hari Senin (16/12/2024) sebelum serangan, SBU mengumumkan bahwa mereka telah membuka penyelidikan kriminal terhadap Kirillov, menuduhnya memerintahkan penggunaan senjata kimia terlarang.
Dikutip dari VOA, SBU mencatat bahwa sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai pada Februari 2022, terdapat lebih dari 4.800 insiden penggunaan senjata kimia oleh Rusia di medan perang.
Pada Mei lalu, Departemen Luar Negeri AS juga mengonfirmasi penggunaan racun kloropikrin, yang merupakan racun gas yang pertama kali digunakan dalam Perang Dunia I, terhadap pasukan Ukraina.
(*)