Saat ini, ada dua tugas pembangunan hunian di IKN Nusantara, yakni pembangunan hunian pekerja konstruksi tahap satu sebanyak 22 menara dan rumah dinas untuk para menteri yang bertugas, yaitu sebanyak 36 unit.
Untuk rusun pekerja konstruksi diperkirakan selesai dibangun dengan target pembangunan tiga bulan. "Masing-masing empat lantai yang dilengkapi meuleair (perabot), kesehatan, kantin, toko, tempat ibadah, dan building management," terang Iwan.
"Kami juga mengutamakan pemanfaatan produk dalam negeri dalam pembangunan rusun pekerja konstruksi ini," jelasnya.
Iwan menegaskan pekerjaan pembangunan rusun pekerja konstruksi harus dilakukan dengan cepat sebab pekerjaan konstruksi di IKN diperkirakan berjalan mulai akhir tahun.
"Anggaran pembangunan rusun pekerja konstruksi Rp600 miliar. Kami ingin para pekerja konstruksi di IKN bisa bekerja dengan aman sesuai standar dan tinggal di hunian yang layak dan sehat, sehingga hasil pembangunan juga berkualitas," imbuh dia.
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) telah menyerahkan dokumen rencana detail tata ruang (RDTR) IKN kepada Tim Transisi Otorita IKN yang akan digunakan sebagai rencana rinci dan acuan perizinan pemanfaatan ruang.