POJOKNEGERI.COM - Respon soal reshuffle kabinet disuarakan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin.
Ia menyebutkan bahwa Presiden Jokowi kemungkinan akan melakukan reshuffle kabinet pada bulan Januari 2023 ini.
Dikatakan Ngabalin merupakan sebuah informasi yang tak terbantahkan lagi.
"Saya mau bilang bahwa (reshuffle kabinet bulan Januari) tidak terbantahkan itu," kata Ngabalin dalam acara Dua Sisi tvOne, Kamis malam, 5 Januari 2023.
Bahkan Ngabalin mengungkapkan bisa jadi pelaksanaan reshuffle kabinet akan dilakukan Presiden Jokowi sebelum tanggal 10 Januari. Sebelum hari ulang tahun PDIP pada 10 Januari 2023, Jokowi mungkin telah mengumumkan reshuffle kabinet.
"Bisa jadi sebelum tanggal 10 (Januari)," kata Ngabalin
Ngabalin mengatakan, dirinya siapapun yang akan terkena reshuffle harus ikhlas dan tak boleh jengkel. Menteri yang terkena reshuffle harus datang dengan senyum ke Istana begitu juga ketika keluar dari Istana juga harus tersenyum.
"Saya selalu menyampaikan bahwa Insyaallah kalau tidak ada aral melintang, dalam bulan ini presiden bisa melakukan Reshuffle, orang yang datang dengan diangkat menjadi menteri, dan sebentar kalau dia pergi tinggalkan kabinet, atau istana dia datang dengan senyum, pergi juga dengan senyum," kata Ngabalin
Dengan begitu, jalannya Pemerintahan akan lebih baik. "Dengan begitu kita bisa mengatur negara ini dengan baik, dalam fungsi kedudukannya dan tugas kita masing-masing," ujar Ngabalin
Sebelumnya diberitakan, respon diberikan Presiden Joko Widodo soal isu perombakan kabinet atau reshuffle di 2023 ini.
Jokowi merespons ketika ditanyakan pewarta apakah ada menteri dari NasDem akan terkena imbas reshuffle. Ia hanya menjawab singkat untuk semua pihak menunggu wacana tersebut direalisasikan.
"Ditunggu saja," kata Jokowi usai meninjau Blok A Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (2/1).
Tak hanya itu, Jokowi juga meminta agar semua pihak menunggu ketika ditanya lagi soal peluang melakukan reshuffle di tahun 2023 ini. Ia enggan memastikan kapan reshuffle akan dilakukan.
"Tunggu aja, ditunggu aja," kata Jokowi.
Jokowi sebelumnya sempat melemparkan kemungkinan adanya reshuffle usai meresmikan Bendungan Sukamahi pada 23 Desember 2022 lalu. Namun, ia belum mengungkap siapa yang akan dicopot.
Desakan reshuffle menguat setelah keputusan Partai NasDem mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden. Sejumlah kelompok pendukung Jokowi tak suka NasDem mendukung sosok yang disebut bertentangan dengan Jokowi secara politik.
(redaksi)