ia mengatakan ada sektor-sektor yang berkontribusi mencakup berbagai bidang, mulai dari jasa konstruksi, pertambangan, perbankan, hingga BUMD dan BUMN.
"Sektor perkebunan menjadi kontributor utama, dengan total 38 perusahaan yang terlibat dalam proyek ini," tuturnya.
Menurut data terbaru hingga Juli 2024, dana CSR yang telah masuk untuk program ini mencapai Rp36,9 miliar.
"Untuk tahun 2024, dana CSR yang telah berkomitmen untuk membangun 80 unit RLH berjumlah Rp9,2 miliar," jelasnya.
Program ini sudah berjalan hampir dua tahun dan menunjukkan hasil yang positif. Namun, Pemerintah Provinsi Kaltim tidak berhenti di sini.
"Mereka berencana menambah jumlah perusahaan yang terlibat kami telah menyerahkan beberapa proposal kepada perusahaan dan mendapatkan respon positif, termasuk dari perusahaan-perusahaan yang berada di pelosok daerah," ujarnya.
Salah satu langkah strategis adalah menghimpun kontribusi dari perusahaan-perusahaan di daerah-daerah terpencil, seperti Mahakam Ulu.