POJOKNEGERI.COM - Kepala Diskominfo Samarinda, Aji Syarif Hidayatullah menjawab terkait adanya narasi-narasi beredar di media yang menjurus bahwa Pemkot Samarinda dan Wali Kota Samarinda tidak peduli akan guru.
Hal itu dinilainya salah, dikarenakan saat ini, Pemkot Samarinda telah mengajak perwkilan para guru ke Jakarta untuk membahas soal isentif guru ASN di dua kementerian.
"Iya kalau dikatakan tidak peduli itu sebenarnya salah lah. Pak wali itu kan sebenernya sudah berusaha untuk bagaimana membawa mengurus ke Jakarta. Itu bukan baru sekali loh itu. Sudah tiga kali yang diutus beliau," katanya.
Menurut Aji Syarif Hidayutllah, sebelumnya Pemkot telah mengirim dua kali perwakilan ASN untuk menemui kementerian namun masih belum mendapatkan solusi.
Sehingga Pemkot Samarinda kembali mengirim perwakilan ASN untuk yang ketiga kalinya dengan harapan agar bisa mendapatkan solusi atau jalan keluarnya.
"Sebelumnya itu sudah ada yang diutus duluan untuk mengurus masalah tersbut namun masih belum ada solusinya. ,Dikarenakan perwakilan yang pertama dan kedua belum mendapatkan solusinya maka kali ini kembali dikirimkan perwakilan ASN untuk yang ketiga kalinya dengan harapan agar kali ini bisa mendapatkan solusinya," imbuhnya.
Ia berharap dengan dibawanya para perwakilan ASN ke Jakarta untuk menemui kementerian yang bertujuan untuk bisa mendapat pencerahan dan pernyataan sikap dari kementerian.
Disigung soal ketidak pedulian Walikota terhadap ASN Aji Syarif Hidayatullah membantah hal tersebut.
"Pak wali itu peduli banget terhadap ASN. Jika beliau tidak peduli untuk apa dirinya mengirim perwakilan ASN ke Jakarta," ujar Aji Syarif Hidayatullah.
Ia juga turut menghimbau kepada para ASN agar bisa menahan diri dan tidak terbawa isu-isu liar yang berkembang di media sosial
Menurunya Walikota akan mengeluarkan kebijakan yang terbaik untuk para guru.
"Pasti pak wali mengeluarkan kebijakan untuk nasib para guru.Beliau juga tahu lah kalau guru itu yang meningkatkan SDM masyarakat Samarinda tidak mungkin lah ditelantarkan. Makanya ini kan beliau mengutus perwakilan itu untuk mencarikan solusi-solusi terbaik. Makanya semua guru itu harus menahan diri.
"Saya lihat ini guru-guru dari luar daerah juga ikut berkomentar padahalkan tidak ada urusannya di sini. Mereka hanya memperkeruh suasana lah karena menurut saya daerah itu punya kebijakan masing-masing," tambahnya.
Terakkhir, ia sampaikan agar para guru bisa menahan diri.
"Tapi menurut saya untuk guru-guru Samarinda untuk bersabar dulu untuk menunggu teman-teman yang dari Jakarta itu. Kita berdoa untuk hasil yang terbaik supaya ada solusinya," katanya.
Sementara itu, Ketua Tim Permasalahan Insentif Guru, Ridwan Tasa sampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan konsultasi.
Posisi saat ini berada di Jakarta dan akan melanjutkan lagi konsultasi pada Rabu (12/10/2022) di Kemendagri.
"Ya sudah kita konsultasi tadi pagi, besok lagi konsultasi dengan kementerian dalam negeri (Kemendagri)," ujarnya.
"Yang didiskusikan tadi itu masih di dalam kaitannya dengan boleh tidaknya menerima tunjangan lain, tapi besok difinalkan nanti. Kalau sudah (selesai) baru kita publikasikan," ujarnya.
(redaksi)