POJOKNEGERI.COM - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia atau PSI, Andre Vincent Wenas, menanggapi soal status Presiden Joko Widodo setelah tak lagi diakui keanggotaannya oleh PDI Perjuangan.
Menurut dia, setelah tak lagi di PDIP, Jokowi justru menjadi rebutan partai lain.
“Semua mengklaim Jokowi dan Gibran menjadi bagian dari partainya. Orang marketing bilang ini soal brand-equity. Nama Jokowi (dan Gibran) itu ada harganya,” ucap Andre Vincent Wenas.
Adapun ketika ditanya soal kesiapan PSI menampung Jokowi setelah turun dari jabatannya nanti, Andre menjawab partainya merupakan partai Jokowi.
Di sisi lain, Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis PERSPEKTIF (LKSP) itu menyebut, nama Jokowi memang tak bisa dilepaskan sebagai faktor penting kemenangan kubu Prabowo-Gibran.
Dia pun mengatakan bahwa wibawa Jokowi tetap terjaga, bahkan di masa-masa yang oleh media asing disebut sebagai periode bebek-lumpuh atau lame-duck period.
Menurutnya ini fenomena yang aneh, tapi terjadi di Indonesia.
Ia mengungkapkan, Survey Indikator yang dirilis pada April 2024 masih menempatkan approval-rate Jokowi di angka 77,2 persen.
Adapun survei tersebut dilakukan setelah Jokowi pisah jalan dengan PDIP dan di masa akhir kepresidenannya.
Sebelumnya, Ketua Umum kelompok relawan Projo, Budi Arie Setiadi, memastikan Presiden Joko Widodo bukan lagi bagian dari PDIP.
Ketika ditanya peluang Jokowi masuk partai lain, Budi Arie meminta publik menunggu.
Dia juga tidak ingin banyak bicara mengenai rencana Jokowi masuk Golkar.
Kabar Jokowi bukan lagi anggota PDIP disampaikan oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun.
Dia mengatakan bahwa Jokowi serta putranya Gibran Rakabuming Raka bukan lagi merupakan bagian dari partai. (*)