"Kami harus memastikan bahwa segala pekerjaan yang tertunda tidak memengaruhi keselamatan dan kenyamanan warga proyek terowongan ini tidak akan dapat digunakan sebelum seluruh proses komisioning dan FHO (Fungsi dan Hasil Operasional) selesai dengan baik," ujarnya.
Untuk menanggapi kemungkinan keterlambatan ini, Pemkot Samarinda telah merencanakan pertemuan kasual (casual meeting) untuk mengevaluasi perkembangan terbaru dari penyedia jasa.
"Kami ingin memastikan bahwa setiap faktor penyebab keterlambatan diperiksa dengan cermat jika alasan penundaan ini sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan, kami akan memberikan kesempatan tambahan sesuai ketentuan yang berlaku," tuturnya.
Andi Harun juga menegaskan bahwa pemerintah kota tidak ingin membuat spekulasi berlebihan mengenai status proyek ini.
"Ini menyangkut keselamatan dan kenyamanan warga kami akan transparan kepada masyarakat mengenai hasil evaluasi dan proyeksi waktu penyelesaian proyek ini," tuturnya.
Sebagai langkah selanjutnya, Pemkot Samarinda akan terus memantau perkembangan proyek dan memastikan bahwa segala aspek teknis dan administratif dipenuhi dengan standar yang tinggi.
"Kami berkomitmen untuk menyelesaikan proyek ini sesuai dengan rencana yang telah disusun, meskipun ada kemungkinan keterlambatan. Kepuasan dan keselamatan masyarakat adalah prioritas utama kami," pungkasnya.
(*)