Terkait tenaga pendidik, Asli menyatakan bahwa mereka akan mencari internal terlebih dahulu, yakin bahwa banyak guru kompeten di sekitar.
"Guru yang paling tidak bisa bahasa Inggris dengan baik, memiliki kekuatan agama dan akhlak, serta menguasai teknologi informasi," ucapnya.
Proses pembangunan ini juga melibatkan pembuatan model sekolah yang berbeda, terutama dalam hal Sumber Daya Manusia (SDM).
Asli berharap adanya komunikasi yang baik antara Wali Kota dan Pj Gubernur, dengan harapan pembuatan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemkot Samarinda dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur terkait Sekolah Menengah Atas (SMA).
Selain itu,Wali Kota Samarinda, Andi Harun, mendukung konsep pembangunan sekolah terpadu ini, khususnya untuk SMP Negeri 16 Samarinda yang akan diubah menjadi Sekolah Terpadu internasional. Ia menambahkan catatan terkait fasilitas, termasuk auditorium, laboratorium, ruang makan, tempat olahraga, dan ruang tunggu. Untuk SD, Harun menginginkan interior yang cerah.
“Semoga pembangunan Sekolah Terpadu ini berjalan lancar, dan nantinya kita akan perbarui satu per satu bangunan sekolah di Samarinda,” tutupnya.
(Tim redaksi)