POJOKNEGERI.COM - Demi menjalankan fungsi pengawasannya, DPRD Samarinda hingga saat ini masih menanti progres rencana pembangunan terowongan di kawasan Gunung Manggah.
Sebagaimana diketahui, Pemkot Samarinda terus menggaungkan pembangunan terowongan di sekitar kawasan Gunung Manggah guna mengatasi kemacetan di wilayah Sungai Dama.
Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Angkasa Jaya Djoerani mengungkapkan, pihaknya belum lama ini melakukan rapat bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda.
“Berarti seharusnya dalam proses penyerapan anggarannya tidak ada kendala. Jadi, tidak ada hambatan dalam eksekusi program yang sudah direncanakan,” terang Angkasa, Rabu (9/11/2022).
Namun dalam penyampaiannya, Angkasa menyebut ada program yang belum bisa dituntaskan di tahun ini.
Sayangnya, Dinas PUPR Samarinda belum membawa data berkaitan dengan program yang dimaksud DPRD Samarinda.
“Tapi sempat disampaikan, nanti (Dinas PUPR Samarinda) akan kembali mengundang kami untuk memberikan penjelasan tentang beberapa program. Termasuk progres terowongan,” imbuhnya.
Meski hingga saat ini laporan progres terowongan belum diterima para dewan, namun pihak legislatif masih akan memberi perpanjangan waktu agar instansi tersebut bisa mempersiapkan laporan dan data-data yang diperlukan.
“Nanti kalau datanya sudah siap, pasti mereka akan sampaikan dan jelaskan, apa yang menjadi kendala dalam pelaksanaan program,” tandasnya.
Untuk diketahui, proyek pembangunan terowongan itu telah digagas sejak 2021 dengan total anggaran Rp 419 miliar.
Mekanisme pembiayaan proyek tersebut bersumber dari APBN dengan mekanisme Multi Years Contract (MYC) atau Kontrak Tahun Jamak.
Estimasi waktu yang diperlukan megaproyek tersebut diperkirakan memakan waktu 35 bulan, hingga tahun 2024 mendatang, menyesuaikan dengan masa jabatan Wali Kota Samarinda.
Pembangunan terowongan ini dilakukan sebagai upaya memecah arus lalu lintas yang selama ini menyebabkan kemacetan di Jalan Otto Iskandardinata.
(Advetorial)