IMG-LOGO

IMG
Home Nasional Program Makan Bergizi Gratis, Anggarannya Bakal Ditambah Tahun Depan
nasional | umum

Program Makan Bergizi Gratis, Anggarannya Bakal Ditambah Tahun Depan

2025 La Hasa - 25 Februari 2025 12:32 WITA

Program Makan Bergizi Gratis, Anggarannya Bakal Ditambah Tahun Depan

POJOKNEGERI.COM - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa anggaran untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) a...

IMG
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana

POJOKNEGERI.COM - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa anggaran untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan mengalami kenaikan signifikan pada tahun 2026.

Diperkirakan, anggaran MBG akan mencapai Rp 28 triliun per bulan, yang berarti total anggaran tahunan untuk program ini bisa mencapai Rp 336 triliun.

Anggaran sebesar Rp 28 triliun per bulan menunjukkan keseriusan pemerintah untuk menjamin gizi bagi generasi muda Indonesia.

Dibandingkan dengan anggaran tahun 2025 yang hanya mencapai Rp 71 triliun, anggaran tahun 2026 mencerminkan ambisi besar untuk meningkatkan jangkauan program ini dan memberikan dampak lebih luas bagi masyarakat.

"Pada tahun 2025 karena kita sudah memiliki anggaran Rp 71 triliun. Nanti kalau tahun depan kita butuhnya Rp 28 triliun per bulan," ungkap Dadan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (24/2/2025).

Tahun ini sendiri pihaknya hanya mampu memberikan Makan Bergizi Gratis kepada 17,5 juta orang, jauh dari target yang mencapai 82,9 juta orang.

Nah bila Makan Gratis mau diberikan sesuai target, maka butuh tambahan anggaran Rp 100 triliun.

Anggaran sebesar itu dihitung dari total kebutuhan anggaran sebesar Rp 25 triliun per bulan. Namun pemberiannya dimulai dari September, jadi dari September ke Desember ada 4 bulan maka kebutuhan tambahan anggaran mencapai Rp 100 triliun.

"Untuk tahun 2025, karena kita sudah memiliki anggaran Rp 71 triliun, maka kita membutuhkan tambahan Rp 25 triliun per bulan jika ingin dilakukan percepatan menyangkut 82,9 juta. Jadi kalau percepatan itu kita lakukan mulai September, maka kita akan butuh Rp 100 triliun," pungkasnya.

(*)

Berita terkait