Kepala desa setempat lantas mengusir mereka demi menghindari amukan warga.
"Lima orang itu sudah pergi, meski begitu tetap dilakukan pemantauan dan tentunya pengakuan mereka berpotensi meresahkan warga," demikian lanjut Syarif.
Usai ditemui oleh tokoh dan masyarakat setempat, kelima pria itu mengaku berasal dari daerah yang berbeda-beda. Tiga orang berasal dari Medan, satu orang dari Batam, dan satu lagi dari Bitung.
Namun, tidak ada yang berkenan menyebutkan nama mereka.
Pria yang mengaku nabi itu disebut berencana menyebarkan ajaran sesat di Donggala. Pria itu ingin menyebarkan ajaran yang diduga sesat dengan menetap sementara selama 10 hari di sebuah Musala.
Dia juga sering mengajak warga untuk melaksanakan salat. Namun, warga kemudian kaget ketika dia mengaku sebagai nabi.
(redaksi)