POJOKNEGERI.COM - Presiden terpilih Prabowo Subianto mengucapkan terima kasih kepada lawan politiknya Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Ia mengaku ejekan dari lawan politiknya justru membuatnya kian dicintai rakyat Indonesia.
"Saya terima kasih dengan rival-rival saya kemarin. Semakin mereka ngejek saya, semakin rakyat cinta sama saya," ucap Prabowo Subianto.
Pada kesempatan itu, Prabowo sempat mengungkit nilai 11 dari 100 yang disampaikan Anies dalam salah satu debat kandidat.
Ia mengaku kaget atas penilaian yang disampaikan Anies itu.
Namun kini, ia justru berterima kasih atas itu.
"Saya tadinya agak sedikit shock waktu saya dapat nilai 11 dari 100. Tetapi sekarang saya terima kasih sebetulnya," ungkapnya.
Pada debat capres Januari lalu, Anies sempat memberi nilai 11 dari 100 atas kinerja Prabowo sebagai menteri pertahanan. Ganjar juga memberi nilai 5 untuk Kementerian Pertahanan.
Kini, Prabowo-Gibran telah ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2024 oleh KPU.
Mereka mengalahkan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD usai menang di 36 dari 38 provinsi di Indonesia.
Anies dan Cak Imin tak puas dengan penetapan KPU. Mereka telah resmi menggugat hasil pilpres ini ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Capres nomor 3 Ganjar Pranowo juga akan mendaftarkan gugatan serupa.
Ganjar menyebut MK adalah benteng terakhir.
Ya, Partai politik pengusung Ganjar-Mahfud menganggap proses Pemilu 2024 belum selesai.
Mereka menyatakan masih ada sidang sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK).
Sikap itu disampaikan merespons hasil Pemilu 2024 yang telah diumumkan oleh KPU, pada Rabu (20/3) malam.
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, menyinggung proses di hulu yakni pencalonan Gibran yang dilakukan usai MK mengabulkan gugatan pasal dalam UU Pemilu tentang syarat pendaftaran capres-cawapres.
Lalu dalam proses Pemilu, ia menyebut ada campur tangan oknum Polri yang diduga melakukan intimidasi.
Selain intimidasi, dia mengatakan ada praktik politik uang.
"Terjadi money politics, intimidasi yang berlanjut, bahkan intimidasi saat ini pun juga masih terus dilakukan terhadap berbagai kelompok yang kritis.
Atas dasar itu, maka kami tadi mengadakan pertemuan dan kami memberikan dukungan sepenuhnya terhadap upaya yang dilakukan oleh Tim Hukum Ganjar-Mahfud," tegas Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto.
Hasto tidak menjawab secara tegas saat ditanya terkait sikap PDI Perjuangan terhadap hasil Pileg.
Hasto hanya mengatakan PDI Perjuangan memberi banyak catatan terkait gelaran Pileg, di antaranya berupa dugaan operasi khusus untuk menyingkirkan kader PDI Perjuangan yang kritis. (*)