Sementara itu, di tempat yang sama, Cak Imin menampik klaim dirinya sudah legowo apabila gagal diusung menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Prabowo di Pilpres 2024.
Respons itu disampaikan Cak Imin menyusul wacana Prabowo yang dijodohkan dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto apabila rencana pembentukan Koalisi Besar terealisasi.
"Siapa bilang, hahahaha, siapa bilang, jangan ngarang ya," kata Cak Imin.
Cak Imin mengatakan proses penunjukan capres dan cawapres dalam koalisi masih sangat cair dan terus dibahas. Ia pun enggan membocorkan progres penetapan capres dan cawapres dalam koalisi KIR itu.
Ia pun tak membeberkan lebih lanjut isi pertemuan perwakilan petinggi PKB dengan Partai Gerindra di kediaman Prabowo yang berlangsung selama kurang lebih 100 menit itu. Cak Imin hanya menyampaikan maksud pertemuan itu untuk membahas dinamika politik dan tukar informasi antara dua parpol.
"Rahasia," kata dia.
Di sisi lain, Cak Imin sepakat dengan pembentukan Koalisi Besar lantaran menurutnya semakin banyak personel parpol dalam koalisi, maka semakin baik dinamika politik dalam menyambut kontestasi politik 2024 mendatang.
Adapun rencana pembentukan Koalisi Besar ini muncul usai pertemuan Presiden Joko Widodo bersama lima ketua umum parpol yakni dari PPP, Golkar, PAN, Gerindra, dan PKB.