POJOKNEGERI.COM - Tensi politik semakin terasa jelang Pilpres 2024 mendatang.
Saling sindir, saling tuding, hingga saling serang antara kubu capres dengan capres lainnya, kerap mewarnai berbagai pemberitaan, maupun di media sosial.
Belum lama ini kubu Ganjar Pranowo terlibat "pertikaian" dengan kubu Prabowo Subianto.
Hal ini tidak terlepas dari pecahnya dukungan Relawan Jokowi, ada yang tetap setia dengan mendukung Ganjar Pranowo, namun ada juga mendukung Prabowo Subianto.
Ketua Relawan Prabowo Mania 08, yang sebelumya menjabat sebagai Koordinator Jokowi Mania (JoMan), Immanuel Ebenezer menegaskan Ganjar Pranowo tidak mempunyai gagasan untuk Indonesia ke depan.
Hal itulah yang menjadi alasan mengapa dirinya tidak mendukung Ganjar di Pilpres 2024.
Immanuel menolak dan tidak lagi berada di barisan Jokowi untuk mendukung Ganjar Pranowo, karena menurutnya Gubernur Jawa Tengah itu tidak mencalon diri sebagai calon presiden.
Menurut Immanuel, Ganjar Pranowo hanya dijadikan sebagai petugas partai.
Ia menilai Ganjar Pranowo tidak mempunyai gagasan sebagai bakal capres di Pilpres 2024.
"Ada satu hal yang kita perjuangkan soal gagasan tiga periode. Kita satu-satunya relawan yang menolak gagasan tiga periode," kata Immanuel Ebenezer.
Tak ingin kalah dengan kubu Prabowo, Ketua Umum Ganjarian Spartan, Guntur Romli menyebut bahwa petugas partai tidak perlu ditafsirkan macam-macam.
Pasalnya, Presiden Jokowi juga disebut oleh Megawati sebagai petugas partai.
"Petugas partai yang ditugaskan Bu Mega oleh PDIP untuk melayani rakyat Indonesia, untuk membangun Indonesia," jelas Guntur Romli.
Guntur menyebut sebanyak 80 persen masyarakat Indonesia puas dengan kinerja Presiden Jokowi.
Hal itu menjadi bukti bahwa petugas partai bekerja untuk melayani rakyat.
Ganjar dinilai akan melanjutkan pembangunan yang dilakukan Presiden Jokowi jika dirinya menang di Pilpres 2024.
Bahkan, baik Guntur Romli dengan Immanuel Ebenezer sempat terlibat perdebatan panas saat menjadi narasumber di salah satu stasiun televisi.
Di sisi lain, analis politik Ray Rangkuti mengira bahwa fenomena terbelahnya relawan Jokowi untuk mendukung Prabowo dan Ganjar ini masuk dalam fase serba bingung.
Kebingungan ini efek dari sinyal yang belum diungkapkan Jokowi.
"Jokowi belum mengarah secara spesifik kepada satu di antara dua tokoh ini (Ganjar dan Prabowo). Sejauh ini posisi Ganjar maupun Prabowo masih setara buat Jokowi," ucap Ray Rangkuti.
Ray menduga relawan-relawan Jokowi tidak akan mengikuti pilihan Jokowi pada Pilpres mendatang.
Hal ini terlihat dari hasil Musyawarah Rakyat atau Musra, di mana tidak ada satu nama bulat sebagai capres yang akan didukung para relawan dan pendukung Jokowi.
Padahal, jika mengacu pada jalur politik, relawan dan pendukung Jokowi harusnya satu suara untuk mendukung capres yang diusung PDI Perjuangan.
Namun nyatanya ada tiga capres yang direkomendasikan sesuai hasil Musra, yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Airlangga Hartanto.
Sedangkan, untuk nama calon wakil presiden (cawapres), terdapat nama Menko Polhukam Mahfud MD, Menparekraf Sandiaga Uno, serta Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Arsjad Rasjid.
(redaksi)