IMG-LOGO

IMG
Home Daerah Pemkot Samarinda Dorong Pengelolaan Sampah Berkelanjutan, Insinerator Jadi Solusi Utama
daerah | samarinda

Pemkot Samarinda Dorong Pengelolaan Sampah Berkelanjutan, Insinerator Jadi Solusi Utama

Hasa - 27 Maret 2025 16:40 WITA

Pemkot Samarinda Dorong Pengelolaan Sampah Berkelanjutan, Insinerator Jadi Solusi Utama

POJOKNEGERI.COM – Permasalahan sampah di Kota Samarinda terus menjadi perhatian serius Pemerintah Kota (Pemkot). Dengan volume sampah yang mencapai 60...

IMG
Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemkot Samarinda, Marnabas Patiroy (Pojoknegeri.com)

POJOKNEGERI.COM – Permasalahan sampah di Kota Samarinda terus menjadi perhatian serius Pemerintah Kota (Pemkot). Dengan volume sampah yang mencapai 600 ton per hari, solusi pengelolaan yang lebih efektif kini tengah disiapkan.

Salah satu langkah strategis yang akan diterapkan adalah pembangunan insinerator di 10 kecamatan serta insinerator berkapasitas besar di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).

Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemkot Samarinda, Marnabas Patiroy menegaskan bahwa Wali Kota Samarinda memberikan perhatian khusus terhadap persoalan ini.

“Kami tidak ingin semua sampah yang dihasilkan langsung masuk ke TPA harus ada pengurangan dari hulu agar sampah yang tertampung di sana tidak terus bertumpuk,” ujarnya pada Rabu (26/3/2025).

Dengan sistem yang baru, Pemkot Samarinda berharap pengelolaan sampah dapat lebih terkendali.

“Di TPA, kita punya 30 hektare lahan yang saat ini sedang dikerjakan. Ke depannya, kita ingin sampah yang masuk lebih sedikit, sehingga pengelolaan bisa lebih maksimal,” ucapnya.

Ia mengatakan bahwa menurut kajian yang telah dilakukan, satu insinerator dapat mengurangi sampah hingga 10 hingga 60 ton per hari tergantung produktivitas sampah di masing-masing kecamatan.

“Misalnya di daerah Samarinda Utara dan Samarinda Ulu jumlah sampahnya pasti lebih besar. Maka, jumlah insinerator di sana harus lebih banyak,” jelasnya.

Selain itu, Pemkot Samarinda juga menargetkan pemanfaatan hasil insinerasi seperti abu sisa pembakaran yang bisa diolah menjadi paving block atau bahan bangunan lainnya.

“Ke depannya, kita akan bicara soal bagaimana hasil pembakaran ini bisa dimanfaatkan, bukan sekadar dibuang,” tuturnya.

Selain insinerator Pemkot juga terus meningkatkan infrastruktur di TPA agar pengelolaan sampah lebih efektif. Saat ini, lampu penerangan jalan umum (LPJU) sedang dalam tahap pemasangan, dengan target tahun ini sudah clear dan clean.

“Tiang-tiangnya sudah dipasang, begitu juga dengan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)dan listrik. Sebelumnya, air lindi sempat menjadi masalah karena tidak ada listrik, tapi sekarang semuanya sudah terpasang,” pungkasnya.

(tim redaksi)

Berita terkait