Kepala Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata Ahmad Herwansyah menambahkan Dispar siap menjadi leading dari proses pembukaan bandara yang rencananya akan dilewati oleh pesawat amfibi.
"Selain itu, kami telah menyiapkan masterplan terkait model bisnis ekowisata berkelanjutan di kawasan Pulau Kaniungan Besar, dimana rencananya FGD akan diselenggarakan pada akhir Juli atau awal Agustus ini," jelasnya saat mendampingi Plt Kadispar Kaltim.
Sementara itu, dari sisi Pengembangan Ekonomi Kreatif, Endang Effendi mengatakan tahun ini Kabupaten Berau diwakili Dinas Kebudayaan dan Pariwisata telah mengusulkan beberapa kalender event ke provinsi guna menggaet wisatawan, hanya saja Kabupaten Berau belum lolos menembus Kharisma Event Nusantara (KEN) yang prakarsai oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
"Dikarenakan kekurangan data dan belum maksimalnya event yang diusulkan. Ke depan, kami dapat mendampingi dalam proses penggarapan event sehingga tahun mendatang Kabupaten Berau dapat meloloskan salah satu event, seperti Maratua Jazz Dive Fiesta atau Festival Pedalaman Dayak Bekudung Betiung," bebernya.
Demikian halnya, Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Restiawan Baihaqi memaparkan sisi pemasaran telah menjalin kerja sama dengan beberapa agent travel untuk Kabupaten Berau.
Namun masalahnya, Kaltim terkendala cost tranportasi udara yang cukup tinggi, sehingga mengurangi minat para agent travel membawa wisatawan ke destinasi wisata Benua Etam.
"Namun tidak menutup kemungkinan, jika harga turun, mereka sip untuk datang ke kabupaten yang terkenal dengan keindahan under waternya itu," tandas Baihaqi.
(adv/diskominfokaltim)