Bahlil menjelaskan bahwa nuklir digunakan untuk memperluas bauran energi terbarukan.
Lainnya, bisa memangkas biaya pokok penyediaan listrik.
Ia menilai, pemanfaatan nuklir menjadi solusi menghadapi tantangan energi di masa depan.
“Sebagai tahap awal, kami akan memulai dalam skala kecil, mungkin sekitar 250-500 megawatt. Namun, ke depan pengembangan akan dilakukan dalam skala yang lebih besar,” kata Bahlil Lahadalia.
Pemerintah meyakini, energi nuklir dapat menjadi solusi jangka panjang yang efisien dan ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan energi.
Sementara itu, pengembangan PLTN selaras dengan target pemerintah dalam mencapai bauran energi baru dan terbarukan 23 persen pada 2025.