POJOKNEGERI.COM - Sempat berpolemik beberapa waktu lalu, proyek pembangunan Rumah Sakit Korpri di Samarinda kini kembali disorot.
Kali ini dari dewan di DPRD Samarinda.
Jasno, anggota dewan yang duduk di Komisi III, sampaikan dirinya menolak secara pribadi pembangunan rumah sakit itu.
Ia juga sebut, sejak awal sudah ada pro dan kontra akan pembangunan Rumah Sakit Korpri itu.
"Di antara teman-teman DPRD juga ada pro kontra. Mestinya pemerintah provinsi bisa memberikan contoh yang baik. Harus diurus dulu izinnya," ujarnya, Kamis (24/11/2021).
"Saya sebagai wakil rakyat tidak mendukung pembangunan rumah sakit Kopri di kawasan itu. Silahkan dibangun di tempat lain yang memang bukan kawasan banjir. Tanah pemprov banyak kok. Masyarakat juga banyak protes ke kami, artinya ini juga harus saya sampaikan," tuturnya.
Jasno sebut pihak pemerintah harus jeli dalam penertiban dan penerbitan izin pembangunan.
"Kalau kawasan banjir dibuat rumah sakit dan lain-lain, ini menjadi pertanyaan juga. Kami mendorong pemerintah kota juga harus jeli memberikan izin. Kalau memang dianggap melanggar, ya tidak usah dikeluarkan surat izinnya," pungkasnya.
Sebagai informasi, pembangunan RS Korpri telah digroundbreaking oleh Isran Noor, Gubernur Kaltim, pada Senin (27/9/2021) lalu.
Isran Noor menyebut pembangunan fasilitas kesehatan bagi masyarakat harus dimaksimalkan. Salah satu upayanya adalah dengan pembangunan RS Korpri ini.
"Rumah Sakit Korpri ini rumah sakit cukup representatif kalau jadi selesai," kata Isran Noor, Gubernur Kaltim, Senin (27/9/2021).
Bangunan RS Korpri bakal dibangun tiga lantai dengan lahan seluas 3.600 meter persegi.
RS Korpri nantinya mampu menampung 80 tempat tidur masing-masing ruang inap A sebanyak 48 tempat tidur, ruang inap B sebanyak 28 tempat tidur, kemudian ada ruang kebidanan.
Rumah sakit juga dilengkapi IGD, ruang isolasi, ruang operasi, rawat jalan, laboratorium, radiologi, CSSD, dan ICU.
RS Korpri ditarget rampung pada akhir Desember 2021.
(advertorial)