POJOKNEGERI.COM - Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara tahap awal berlangsung pada 2022 hingga 2024.
Pada periode itu, Kementerian PUPR memperkirakan membutuhkan tenaga kerja konstruksi (TKK) sebesar 260 ribu pekerja.
Rinciannya, tahun 2022 sebanyak 30.000 orang, tahun 2023 sebanyak 123.000 orang, dan tahun 2024 sebanyak 107.000 orang.
Kementerian PUPR bakal turut memberdayakan warga sekitar IKN bisa terlihat dalam pembangunan ibu kota negara baru.
Untuk itu, digelar pelatihan dan sertifikasi tahap I kompetensi tenaga kerja konstruksi pembangunan infrastruktur di IKN.
Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Mohammad Zainal Fatah mengatakan, pembangunan infrastruktur IKN tentunya membutuhkan tenaga kerja konstruksi dalam jumlah yang besar yang terlatih, terampil, dan profesional.
"Untuk itu perkenankan saya mengapresiasi kepada pemerintah daerah, Otorita IKN, BUMN Karya dan Badan Usaha Jasa Konstruksi (BUJK) lokal dalam menyiapkan kebutuhan Tenaga Kerja Konstruksi mendukung pembangunan infrastruktur di IKN," kata Zainal Fatah, Sabtu (27/8/2022) kemarin.
Pada tahap I ini, sebanyak 1.535 orang jadi peserta pelatihan, yang terjadwal sejak 27 Agustus hingga 9 September mendatang.
Pemprov Kaltim, memberi apresiasi kepada Kementerian PUPR.
Riza Indra Riadi, Pj Sekprov Kaltim, memaparkan membuka peluang bagi warga Kaltim, khususnya warga Sepaku tidak hanya jadi penonton dalam pembangunan IKN.
Menurut Riza, pelatihan dan sertifikasi ini sebagai dukungan untuk menyiapkan SDM berkualitas dan profesional serta kompeten.
Pelatihan dan sertifikasi ini sangat perlu dilaksanakan secara berkelanjutan, sehingga SDM yang disiapkan negara betul-betul memiliki kualitas dan berkapasitas sesuai kebutuhan pengembangan dan pembangunan IKN.
"Apabila melihat SDM yang bergerak di bidang konstruksi di Kaltim saat ini sebanyak 99.963 orang. Sedangkan yang memiliki sertifikasi baru mencapai 31.257 tenaga kerja. Sehingga, Pemprov Kaltim sangat mendukung pelaksanaan pelatihan dan sertifikasi ini," ungkap Riza.
"Kami meyakini seluruh peserta akan menjadi pelaku sejarah pembangunan IKN di masa depan," lanjutnya.
(redaksi)