Loa Kumbar, terletak di Kelurahan Loa Buah, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda, adalah daerah pinggiran yang jarang diketahui. Selama puluhan tahun, daerah ini terpinggirkan dan berjalan tanpa pembangunan memadai.
"Meski berbatasan langsung dengan Kukar, seperti Loa Janan Ilir, Makroman, Palaran, Suryanata, dan Sungai Siring, Loa Kumbar memiliki status perbatasan yang tidak berada di akses utama. Kondisi ini membuat keberadaannya tidak termonitor, dan jalanannya rusak serta tidak cukup bagus untuk dilewati, mendorong warga setempat untuk lebih memilih lewat jalur sungai,"jelasnya.
Sebelum pemasangan Dermaga Apung, kondisi dermaga di Loa Kumbar tidak memadai dan bahkan berisiko, terutama saat air surut sulit diakses oleh warga. Namun, berkat kebijakan Pemerintah Kota Samarinda, melalui Dinas Perhubungan, sejak November lalu, dermaga tersebut kini menjadi lebih aman dengan menggunakan pijakan kubus apung.
Proses pengerjaan dermaga dimulai pada tanggal 14 November dan berhasil diselesaikan dalam waktu sekitar 26-30 hari, meskipun masa kontraknya 35 hari. Herwinata melaporkan bahwa masyarakat setempat sangat senang dengan perubahan ini, bahkan mengundang mereka untuk berpartisipasi dalam acara syukuran.
"Penggunaan kubus apung tidak hanya meningkatkan keamanan akses sungai, tetapi juga memfasilitasi berbagai kegiatan, seperti bongkar muat barang, dan memudahkan kapal untuk bersandar,"pungkasnya.
Keberhasilan proyek ini menjadi bukti nyata bahwa inovasi infrastruktur seperti Dermaga Apung dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat di daerah terpinggirkan seperti Loa Kumbar.
(Tim redaksi)