Di atas segalanya, klub Spanyol dan Italia ngebet meminangnya, tapi Pele sendiri juga mengungkapkan bahwa ia sempat dihubungi Manchester United pada akhir 1960-an.
Namun, sang striker legendaris memutuskan untuk menjalani seluruh fase penting dalam kariernya di Brasil dan di Santos.
Alasannya dapat dirangkum dalam dua jawaban.
Yang pertama adalah yang terpendek dan paling sederhana: Pele tidak pernah merasa perlu meninggalkan Brasil untuk merasa dihargai dan Santos juga tidak pernah berpikir jauh untuk menjual pemain terpenting dalam sejarahnya.
Pele menolak semua tawaran, termasuk dari Real Madrid, yang kala itu benar-benar mendominasi Eropa, pada 1958 ketika Pele masih sangat muda dan baru saja dinobatkan sebagai juara dunia.
Dalam otobiografinya, Real Madrid melancarkan upaya lain beberapa tahun kemudian, dalam periode antara perpisahannya dengan Santos dan kedatangannya di New York Cosmos, saat menuju akhir kariernya.
Tapi tetap saja, harapan Los Blancos tidak berbalas.
Selain Madrid, klub raksasa Italia, Juventus, Milan, dan Inter Milan, juga beberapa kali coba mengontrak Pele.
Jurnalis Paulo Vinicius Coelho, dalam bukunya 'Bola Fora', menceritakan bahwa Rossoneri mencoba melakukan kudeta besar sejak 1963.
Pele lalu membeberkan bahwa ia telah dihubungi oleh pihak Inter Milan dan Juventus selama berbagai fase dalam kariernya.