"Besar dan luas bangunan masih menunggu kepastian anggaran dan penyusunan desain dari dinas terkait. Pedagang yang mengisi juga belum ditentukan, karena masih fokus ke pembangunan," lanjutnya.
Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Samarinda, Marnabas menjelaskan, konsep pasar tradisional modern di Jalan Pangeran Surayanata itu diharapkan mudah saat diakses oleh masyarakat. Pun saat dilakukannya transaksi, bisa cepat dan mudah sesuai kebutuhan pembeli.
Ia melanjutkan, sementara mengenai pertimbangan konsep akan ditindaklanjuti lebih jauh setelah diutarakan kepada wali kota.
"Konsepnya yang penting (pasar) mudah dilihat orang, karena pasar ini tidak ada embrio-nya, jadi tantangan kita bagaimana cara nya agar pasar itu nanti juga bisa banyak didatangi orang," kata Marnabas menambahkan.
Tak hanya itu, konsep pasar tradisional modern nantinya juga akan memberikan ruang bagi penyandang disabilitas, sekaligus mempertimbangkan utilitas yang dibutuhkan untuk menunjang hal tersebut.
"Seperti ruang menyusui, ruang bongkar muat, sampai akses disabilitas juga, selain itu kita usahakan transaksinya juga tidak lagi menggunakan uang tunai tapi sudah pakai QRIS," ujarnya.
(redaksi)