Menurutnya, saat ada kader partai menjabat jabatan publik, maka dia milik semua rakyat.
Baginya, jika ada orang menjadi presiden, meski dia didukung dan kader partai politik, orang itu tak lagi menjadi petugas partai.
"Ketika dia menjadi presiden, dia tidak lagi menjadi milik PDIP, bukan petugas PDIP, tapi petugas rakyat dan bangsa Indonesia. Petugas rakyat dan bangsa Indonesia dalam rangka sejahterakan, memakmurkan rakyat Indonesia," ungkap Nusron.
Panda menyampaikan pandangan Nusron adalah salah.
Dia meminta Nusron tidak memisahkan istilah petugas partai dengan petugas rakyat.
Panda menekankan petugas partai juga merupakan milik rakyat. Karena itu, menurutnya, tak tepat memisahkan rakyat dengan partai.
Tak hanya soal petugas partai saja yang keduanya debatkan, namun juga terkait dengan Gibran Rakabuming Raka yang menjadi cawapres Prabowo Subianto.
Nusron Wahid memuji prestasi Gibran Rakabuming Raka yang menjadi cawapres Prabowo Subianto di usia 36 tahun.
Nusron menyebut apa yang dicapai Gibran itu tidak mudah.
Pernyataan Nusron itu lalu ditimpali Panda Nababan.
Nusron langsung merespons ucapan Panda.