Usai munculnya prediksi Hoogerbeets, para ahli gempa lain pun bereaksi untuk mengomentari prediksi gempa tersebut.
Irwan Meilano, Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) Institut Teknologi Bandung (ITB), menjelaskan para pakar kegempaan cukup berhati-hati untuk tidak mengatakan soal prediksi gempa. Dia mengatakan mereka memiliki kode etik untuk membicarakannya.
Alih-alih mengatakannya sebagai prediksi, mereka yang bekerja di bidang kegempaan akan menyebutnya sebagai potensi.
"Kami pakar gempa berhati-hati untuk tidak mengatakan prediksi. Kita hanya bicara potensi," katanya, sebagaimana dilaporkan detik.com, dikutip Sabtu (11/3/2023).
Menanggapi pernyataan Hoogerbeets, Irwan menjelaskan prediksi terjadi gempa di wilayah tersebut mungkin terjadi. Alasannya karena di sana merupakan wilayah yang sangat aktif.
"Kalau gempa terjadi benar nih prediksinya. Ya karena wilayah Indonesia potensinya tinggi," jelasnya. "Tapi kemudian kita biasanya berhati-hati tidak menyebutkan sebagai prediksi, tapi menyebutkan sebagai kata potensi".
Namun dia menjelaskan Indonesia sendiri memang memiliki potensi gempa yang tinggi karena secara geografis, wilayah Nusantara terletak pada rangkaian Ring of Fire (Cincin Api), sehingga kemungkinan adanya gempa dari ucapan itu bisa terjadi, namun juga prediksinya bisa saja meleset menurut Irwan.
(redaksi)