"Mekanisme ini juga merupakan apa yang ingin dilihat dunia demi perdamaian, pembangunan bersama dan tata kelola global yang lebih baik. Hampir dua dekade sejak pembentukannya, BRICS kini mencakup hampir setengah dari populasi global, lebih dari sepertiga ekonomi global dan lebih dari setengah pertumbuhan ekonomi dunia," tambah Guo Jiakun.
Guo Jiakun menyebut keterwakilan, daya tarik dan pengaruh BRICS telah meningkat.
"BRICS telah menjadi platform penting untuk mempromosikan solidaritas dan kerja sama negara-negara berkembang dan kekuatan utama yang mendorong reformasi sistem tata kelola global," tegas Guo Jiakun.
Ia pun menegaskan China bersama dengan negara BRICS lain akan mengadvokasi dunia multipolar yang setara dan teratur, mempromosikan pembangunan globalisasi ekonomi yang inklusif dan bermanfaat secara universal maupun komunitas dengan masa depan bersama.
"Masa depan akan lebih menjanjikan bagi kerja sama BRICS yang lebih besar," ungkap Guo Jiakun.
Bergabungnya Indonesia ke BRICS pertama kalinya disepakati oleh anggota-anggota BRICS dalam KTT di Johannesburg, Afrika Selatan, pada Agustus 2023.
Namun, karena Indonesia melaksanakan pemilihan umum pada Februari 2024, Pemerintah RI secara resmi menyatakan niat bergabung ke dalam BRICS hanya setelah pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto terbentuk.