Bagaimana tidak, Anies dan AHY memang tampak begitu karib lantaran kerap tampil bersama di depan publik.
Bahkan, baliho Anies-AHY telah bertebaran di berbagai penjuru Tanah Air.
Namun, bak petir di siang bolong, Anies justru bermanuver, menggandeng Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapresnya.
Padahal, Muhaimin berada di poros politik yang berbeda dengan Anies.
Di bawah kepemimpinan Cak Imin, PKB telah berkoalisi dengan Partai Gerindra sejak Agustus 2022, mendukung pencapresan Prabowo.
Kabar duet Anies-Muhaimin pertama kali diungkap oleh Partai Demokrat.
Katanya, keputusan itu diambil secara sepihak oleh Surya Paloh setelah ia bertemu dengan Muhaimin di markas Nasdem di Menteng, Jakarta, Selasa (29/8/2023).
Demokrat mengaku dipaksa menerima keputusan itu.
Partai bintang mercy tersebut menilai, penunjukan Muhaimin sebagai cawapres merupakan bentuk pengkhianatan Nasdem dan Anies atas piagam pembentukan Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Demoktrat mengeklaim, pada 14 Juni 2023 lalu, Anies sebenarnya sudah menunjuk AHY sebagai pendampingnya pada Pilpres 2024.
Namun, tiba-tiba saja situasi berubah drastis.
(redaksi)