Meskipun terdapat berbagai aliran dalam agama Buddha seperti Mahayana dan Theravada, perayaan Waisak tetap terfokus pada penghormatan kepada Buddha setiap aliran menjalankan ritual sesuai dengan tradisi masing-masing, namun semuanya bertujuan untuk menghormati ajaran Buddha.
"Umat Buddha di Kaltim jumlahnya tidak banyak, dan mereka berasal dari berbagai aliran seperti Mahayana dan Theravada.Namun, semua ritual dan peribadatan mereka terfokus pada penghormatan kepada Buddha, meskipun caranya berbeda,"jelasnya.
Hari Waisak menjadi momen refleksi bagi umat Buddha untuk mengingat ajaran dan nilai-nilai yang ditanamkan oleh Buddha Gautama. Peringatan ini mengajarkan pentingnya hidup dengan cinta kasih, toleransi, dan kedamaian. Ia berharap bahwa perayaan ini dapat menjadi inspirasi bagi umat Buddha untuk terus berbuat kebaikan dan memperkuat nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari.
"Kita harus selalu mengingat ajaran Buddha tentang cinta kasih dan jalan tengah semoga perayaan Waisak tahun ini membawa kedamaian dan kebahagiaan bagi kita semua, serta menginspirasi kita untuk terus berbuat baik dalam kehidupan kita sehari-hari," pungkasnya.
(Tim redaksi)