“Tentu kita tidak ingin jadi penonton terus menerus, tetapi saatnya menjadi produsen,” tegasnya.
Kepada pemangku kepentingan, Isran Noor meminta agar aktif mengambil peran dalam menyukseskan pengembangan peternakan di Kaltim khususnya pengembangan sapi dengan pola SISKA.
Terlebih, merinci data perkebunan, di Kaltim terdapat lahan kelapa sawit mencapai 1.392.965 hektar. Jika pemeliharaan secara ektensif dengan asumsi dua hektar lahan sawit untuk 1 ekor sapi, maka potensi sapi yang dipelihara bisa mencapai 696.482 ekor
“Memang tidak mudah jika tidak ada kesepakatan dan kesepahaman, karena itu peran serta stakeholder sangat dibutuhkan,” ujarnya.
Sementara itu, Riza Indra Riadi menambahkan program integrasi sapi dan kelapa sawit sudah pernah dilakukan, namun program tidak berjalan optimal.
“Masih terdapat kendala-kendala administrasi serta kesenjangan dukungan dua dirjen yang berbeda," ungkap Riza kepada awak media.
(adv/kominfo)