POJOKNEGERI.COM - Negara Sri Lanka bangkrut.
Sri Lanka alami krisis ekonomi terburuk sejak negara itu merdeka pada tahun 1948.
Sri Lanka pun kini menyatakan gagal bayar utang luar negeri sebesar 51 milliar dollar AS atau sekitar Rp 755 triliun.
Imbasnya, Sri Lanka kini meminta bantuan keuangan darurat dari Dana Moneter Internasional (IMF).
Apa penyebab Sri Lanka alami kebangkrutan?
1. Perekonomian negara salah urus
Sri Lanka memilih fokus menyediakan barang untuk pasar domestik daripada mencoba masuk ke luar negeri.
Hal itu menjadikan pendapatan dari ekspor rendah, sementara tagihan impor terus bertambah
2. Proyek infrastruktur yang justru menambah utang negara
Sri Lanka menghabiskan banyak uang untuk proyek infrastruktur dari pinjaman China, yang menambah utang negara
3. Efek pandemi
Sektor pariwisata adalah penghasil mata uang asing terbesar di Sri Lanka. Namun pandemi COVID-19 memengaruhi pariwisata dan kedatangan turis yang biasanya berkunjung ke Sri Lanka
4. Larangan Impor Pupuk
Pemerintah Sri Lanka melarang impor pupuk kimia dan meminta petani menggunakan pupuk organik produk lokal.
Akibatnya, para petani gagal panen dan pemerintah harus menambah stok makanannya dari luar negeri sehingga membuat kondisi kekurangan mata uang asing semakin parah.
5. Krisis pangan dan energi
Sri Lanka mengalami krisis pangan, hal itu disebabkan akibat pemerintah kekurangan cadangan devisa sehingga pemerintah tidak dipercaya untuk melakukan ekspor-impor.
Selain krisis pangan, Sri Lanka mengalami krisis energi. bahkan pemerintah sampai membatalkan perjalanan untuk pertemuan agar bahan bakar kendaraan tidak habis digunakan.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
(redaksi)