Pada akhir Maret tahun lalu, Syed Saddiq mengajukan laporan polisi atas sejumlah RM250.000 yang diduga hilang dari brankas di rumahnya di Selangor, yang mendorong penyelidikan dari Komisi Anti-Korupsi Malaysia.
Syed Saddiq mengklaim bahwa uang yang hilang itu miliknya dan keluarganya, dan bukan milik Bersatu.
Syed Saddiq adalah mantan menteri kedua dari pemerintahan Pakatan Harapan (PH) yang menghadapi tuntutan pidana sejak pemerintahan PN Muhyiddin mengambil alih kekuasaan tahun lalu.
Pemimpin Partai Aksi Demokratik Lim Guan Eng, yang merupakan menteri keuangan ketika PH memerintah selama kurang dari dua tahun, juga menghadapi tuduhan korupsi atas proyek terowongan bawah laut Penang yang mendapat lampu hijau selama masa jabatannya sebagai ketua menteri Penang.
(redaksi)